Selasa, 07 Mei 2013

ASTANA TINGGI SUMENEP


 SUMENEP TEMPO DULU

 Terima kasih ananda ucapkan buat para budayawan yang berusaha menjaga peninggalan leluhur. saya mohon ijin memposting tulisan dan karya beliau semua.



Makam Patih Mangoen Joethirta saat ini 2013
Pernahkan anda ke Asta Tinggi? Pernah melihat bangunan seperti foto disamping ? Jika belum pernah cobalah anda jalan-jalan menelusururi seluruh kompleks pemakaman Asta Tinggi disebelah timur Asta Induk. Disini terdapat puluhan makam dengan cungkup khas dengan arsitektur bangunannya yang dipengaruhi berbagai kebudayaan. 
Kompleks Makam Patih Mangeoendiredja berada di sebelah timur kompleks asta induk, untuk menuju ke makam ini sebenarnya cukup mudah, sebelum anda memasuki pintu gerbang pertama menuju asta induk, menolehlah anda ke kanan, ada jalan setapak kira-kira lebarnya satu meteran dan naiklah keatas bebatuan, lihat, banyak sekali makam-makam tua dan tentunya cungkup dari makam tersebut. 
Makam patih Mangoen memang sangat khas dan juga unik, semuanya merupakan racikan dari sang arsitek menggabungkan nilai-nilai budaya eropa dalam suatu bangunan. Jika kita nikmati lebih lanjut, ornamen-ornamen pada interior makamnya pun juga begitu, semua serba eropa, begitu juga kijingan makamnya yang terbuat dari batu pualam dan nisannya yang terbuat dari batu marmer dengan tulisan prasasti yang masih aseli.
Dalam cungkup tersebut hanya ada 3 buah makam, 1 makam sudah tak utuh bentuk kijingannya, kemungkinan yang dimakamkan disini adalah keluarga dari Patih Mangoen. 
Di luar cungkup juga banyak penghuni-penghuni pengikut setia dari sang patih, disini berjejer makam-makam tua yang kurang lebih ada sekitar tiga puluhan makam dengan kondisi yang sudah sangat memperhatinkan dikarenakan banyaknya rumput-rumput liar yang dibiarkan tumbuh subur tanpa perawatan oleh pihak yang berwenang. 

Makam dari Patih Mangoen Joethirta di Goenoeng
Asta Sumanap
Dibelakang cungkup makam, sebenarnya juga ada bangunan dengan arsitektur yang menarik, yaitu arsitektur tradisional khas bangsawan karaton Sungennep. sayangnya untuk bangunan bagian belakang dari Makam Patih Mangoen ini sudah tak utuh lagi, sudah hancur dimakan rumput-rumput liar, padahal didalamnya terdapat makam-makam yang tak lain masih ada hubungan erat dengan penguasa Sumenep jaman dulu. 
Kurangnya kesadaran dari pengelola untuk menjaga situs budaya yang cukup luas ini, membuat kondisi dari keseluruhan makam selain Asta Induk, banyak yang hancur tak terawat. Selain itu banyaknya masyarakat yang tidak tahu jika kompleks pemakaman Asta Tinggi mempunyai kawasan yang cukup luas, membuat kawasan kompleks makam ini dan juga sekitarnya jarang ada peziarah yang datang ke kawasan ini. 
Siapakah Patih Mangoendiredja ? 
Patih Mangoendireja adalah Patih Karaton Sungennep pada jaman pemerintahan Panembahan Somala yang bertahta pada tahun 1762-1811. Beliau mangkat tatkala menjalankan tugas kenegaraan dalam mempertahankan wilayah Kadipaten Sungennep dari serangan tentara Inggris yang akan menguasai wilayah Sumenep dari jalur laut. Beliau tewas terbunuh di Benteng Fort Soemenep (Benteng Kalimo'ok) bersama putranya, 3 orang Mantri Karaton dan juga puluhan prajurit karaton.   
Pintu gerbang kawasan makam 
Lambang Kuda Terbang di atas pintu
cungkup makam 
Ornamen di Kijingan Makam

Prasasti yang ada di samping kiri pintu masuk

Ornamen di pagar makam utama


Ornamen di kijingan Makam

Ornamen di atas atap cungkup sebagai elemen
interior dari ruangan

Tidak ada komentar :

Posting Komentar